Sabtu, 18 Juni 2016

Aceh Akan Merasakan Meugang Rasa Kaldu Sapi

berita aceh, info aceh, aceh today, gayo, gempa aceh, news aceh, berita terkini, berita aceh terkini, indonesia aceh, politik, nasional, daerah aceh, aceh terkini, aceh hari ini, online berita aceh

KENAIKAN harga daging mendekati meugang merupakan bukti ketakmampuan pemerintah didalam menyesuaikan harga. Pemerintah Aceh kalah melawan cukong-cukong daging yang memakai momentum ini mengambil alih keuntungan besar dari kebiasaan orang-orang Aceh didalam menyongsong Bulan Suci Ramadan. 

Tidak pernah tersedia usaha komprehensif dari pemerintah untuk bangun tata kelola penjualan daging di Aceh. Walau sebenarnya, meugang yaitu kebiasaan yang mengakar kuat didalam budaya Aceh. Seorang kepala keluarga tidak sanggup di katakan baik apabila tidak sanggup membawa sepotong daging untuk di sediakan terhadap keluarganya untuk bersantap sahur atau berbuka puasa. 

Kenaikan harga daging yang gila-gilaan ini sanggup dielakkan apabila terasa sejak awal Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan bangun prinsip berbarengan untuk memastikan supply daging di Aceh tetaplah stabil. Dengan beberapa pakar di dalamnya, dan kemampuan kekuasaan, pemerintah selayaknya menyebabkan system peternakan serta penyaluran daging yang jadi baik. System yang sanggup menjawab keperluan warga. 

Bila memanglah tidak sanggup melaksanakannya, pemerintah sanggup saja menyewa beberapa pakar peternakan di bebrapa universitas top di Aceh. Mereka pasti membawa rencana. Ini akan menopang banyak akademisi supaya mereka tidak cuma bergelut dibalik meja serta melupakan peran mereka untuk tersedia di tengah-tengah masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu serta pengetahuan. 

Meugang bukanlah hal yang tidak sanggup di prediksi. Ini merupakan budaya yang berlangsung sekian kali masing-masing tahun. Harusnya pengulangan-pengulangan ini menyebabkan pemerintah belajar serta lebih cakap menyesuaikan tata kelola supply daging. Bisa saja ini dikerjakan bersama membangun industri peternakan yang kuat di seluruh kabupaten yang potensial sebagai lumbung ternak. 

Pemerintah Aceh serta pemerintah daerah di seluruh Aceh tidak sanggup lihat diri sebagai seorang kaya yang sombong. Lantaran tidak semuanya warga Aceh merupakan orang kaya yang sanggup membeli daging bersama harga selangit. Di didalam ada masalah ekonomi, budaya meugang selayaknya menjadi cara untuk Aceh untuk penuhi keperluan daging bersama cara mandiri. Lantaran didalam meugang, yang dibutuhkan yaitu potongan daging. Orang-orang pasti tidak dambakan makan kuahnya saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar